Catatan Indah Perjalanan Konser Iwan Fals "Suara Untuk Negeri"
Iwan Fals - Konser Suara Untuk Negeri Monas. (Foto Net TV)
Begitu mudahnya ratusan, bahkan
ratusan ribu orang berkumpul dalam satu tempat, satu waktu, dan dalam satu
acara hanya karena di dalamnya hadir nama Iwan Fals sebagai titik perhatian
utama. Rencana Net Movement, sebuah stasiun televisi swasta yang menjadi fasilitator
atas terselenggaranya konser Suara Untuk Negeri patut diacungkan jempol. Dari keberhasilan
Net Movement ini menyisakan banyak cerita dan pujian yang sampai sekarang sulit
dilupakan.
Konser
dengan tajuk “Suara Untuk Negeri” diselenggarakan di empat kota besar
Indonesia, Pertama, Ex. Bandara
Polonia Medan pada 26 Januari 2014 yang menargetkan 50.000 penonton akhirnya
berhasil menyedot sekitar 80.000 penonton dari dalam dan luar Medan seperti
Aceh. Pada saat itu Iwan Manurung terpilih menjadi pendamping Iwan Fals melalui
seleksi ketat yang dinilai langsung oleh Iwan Fals. Kedua, Lapangan
Brigif Cimahi – Bandung 16 Februari 2014. Menjadi tamu spesial pada malam itu
Band Jamrud, Gigi, dan Tata Janeta. Konser di Bandung yang awalnya dicanangkan
pukul 20.00 akhirnya molor satu jam karena kendala teknis kelistrikan karena
pada saat itu kota Cimahi diguyur hujan. Sekitar dari 80.000 penonton memadati
Suara Untuk Negeri di Cimahi.
Ketiga,
di Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada 15 Maret 2014. Di tempat inilah cerita
indah tertorehkan. Lautan Fans Penggemar Iwan Fals yang tergabung dalam tiga
gawang besar, Ormas Oi, Fals Mania, Komunitas Tiga Rambu, dan kelompok
fans lainnya berkumpul dan menyatukan diri bersama Iwan Fals. Pada kesempatan
itu Iwan Fals ditemani oleh Band Nidji. Suara Buat Wakil Rakyat seakan menjadi hujan
yang mengeringkan rindu penggemar Iwan Fals, lalu ditutup oleh lagu Tikus Tikus
Kantor dengan diselipi orasi yang membara dan menggelegar. Di sini Iwan Fals
berpesan kepada masyarakat agar tidak menghilangkan harapan Indonesia dengan
cara golput.
"Sebentar lagi pemilu digelar, kita sebagai warga negara yang baik
harus mau memilih wakil rakyat dan pemimpin untuk kemajuan negara kita. Kalau
golput, sama saja menghilangkan harapan kita untuk maju," ujar Iwan Fals
melanjutkan lagu Sumbang.
Jika kita falshback ditahun 1991, Iwan Fals pernah
menyelenggarakan mega konser Kantata Takwa di Gelora Bung Karno yang pada saat
itu dihadiri sekitar 150.000 penonton. Dalam perjalanan Iwan Fals, belum ada
satu pun konser yang memecahkan banyaknya penonton saat itu. Konser Kantata
Barock yang diselenggarakan 31 Desember 2011 bersama Iwan Fals, Setiawan Djodi,
dan Saung Jabo pun masih belum dapat menyaingi kemegahan mega konser Kantata
Takwa 1991. Padahal tahun 1991 Ormas Oi belum berdiri. Kapasitas GBK yang
sempit akhirnya memancing emosi masa yang tidak bisa masuk ke dalam arena
konser saat itu, ditambah para “Serdadu” yang menjadi petugas pengamanan banyak
“main fisik” dengan Fans Iwan Fals. Akibatnya sedikit insiden keributan antara Fans
Iwan Fals dan aparat pun tak dapat terelakkan.
suasana konser Kantata Takwa `91
Kemarahan Fans Iwan Fals itu semakin menjadi saat Iwan Fals membawakan lagu-lagu yang sangat klik
dengan kondisi Indonesia saat itu yang berada dalam kekangan orde lama,
sehingga memancing emosi Fans Iwan Fals saat itu.
Pertanyaannya, konser apakah yang dapat menyaingi banyaknya
jumlah penonton saat Kantata Takwa 91 yang dihadiri 150.000 penonton? Jawabannya
adalah Suara Untuk Negeri di Monas 15 Maret 2014. Betapa tidak, kondisi Monas saat
itu sangat sesak oleh lautan Oi dan Fals Mania dari Jadebotabak,
bahkan di luar Jadebotabek. Jalan pintu masuk kota Jakarta dan jalan protokol
kota Jakarta banyak dilintasi oleh Fans Iwan Fals baik dari dalam maupun luar
Jakarta. Saat pagelaran Suara Untuk Negeri usai, polisi sempat kualahan
mengatur lalu lintas karena banyaknya Fans Iwan Fals yang menyebrang jalan. Bus-bus
yang datang pun tak terhitung jumlahnya. Belum lagi kendaraan roda dua yang
jumlahnya ribuan. Seluruh jalan yang ada di sekeliling Monas menjadi tempat parkir
darurat, tak terkecuali di depan Balai Kota. Satu ruas jalan akhirnya digunakan
untuk parkir yang menyebabkan lalu lintas mengalami take over (pengalihan
rute) yang awalnya dua ruas menjadi satu ruas. Ini terjadi lantaran kondisi di
dalam Monas sudah tidak memungkinkan lagi untuk menampung kendaraan yang parkir,
apalagi jumlah pengujungnya. Pemandangan serupa juga dapat disaksikan di sisi
stasiun besar Gambir.
Jalan Protokol Sekeliling Monas Menjadi Tempat Parkir Darurat (Foto : tribunnews.com)
Berapakah penonton yang hadir malam itu? Berbagai
spekulasi muncul. Net TV dalam keterangan resmi di akun Twitter dan melalui dua
presenter wanita melansir sekitar 200.000 penonton hadir memadati Monas.
Melalui pesan berantai Blackberry atau broadcast massage yang beredar
menyebutkan, Irjen Pol. Drs. Putut Eko Bayu Seno SH mengatakan “Konser tadi
malam di Monas dihadiri sekitar 280.000 masa, dan inilah yang membuat kami
kwalahan mencegah kemacetan”. Wishnutama selaku Direktur Utama Net TV
mengatakan “Alhamdulillah lancar, terima kasih Oi yang hadir. Ini adalah
sejarah baru Jakarta, bahkan Indonesia. 280.000 manusia di Monas menjadi
saksinya.” Tek terkecuali Bens Leo, seorang pengamat musik menuturkan “Dengan kharismanya, memecahkan rekor pun sepertinya sangat mudah sekali.
Saya nonton konsernya Iwan di TV dan menurut saya penonton yang hadir di Monas
itu sekitar 270.000 lebih. Dan inilah konser terbesar di Indonesia saat ini.” Dari angka-angka yang disebutkan barusan menjadi saksi bahwa konser Suara
Untuk Negeri di Jakarta adalah satu-satunya konser yang saat ini menjadi
pengalah rekor Kantata Takwa 91, sekaligus membuka rekor baru bagi Iwan Fals
dan penggemarnya dengan penonton sekitar 280.000, bahkan tidak menutup
kemungkinan mencapai 300.000 penonton.
Sekitar 280-300ribu Penonton Memadati Monas
Konser ini juga menjadi saksi bagi Monumen Nasional
bahwa inilah satu-satunya kesempatan saat Monas belum pernah dipadati oleh
konser apapun kecuali Suara Untuk Negeri bersama Iwan Fals dengan 280-300ribu
penonton. Dan yang
membuat hati tenang adalah perjalanan konser Suara Untuk Negeri di Jakarta
berlangsung dengan tertib, lancar, tanpa ada insiden. Luar biasa!
Di pesan berantai tersebut terselip juga pesan
Gubernur DKI Jakarta, Jokowi yang mengingatkan sekaligus mengutip kembali
kata-kata Iwan Fals agar Oi memungut sampahnya dan mudah-mudahan 280.000
penonton bisa kompak membersihkan Monas.
Catatan dari perjalanan konser Suara Untuk Negeri ini
akan menjadi cerita indah buat Fans Iwan Fals dan masyarakat Indonesia,
sekaligus menjadi modal atas terselenggaranya puncak dari segala puncak konser
Iwan Fals, “Nyanyian Raya” yang ditargetkan empat juta penonton hadir di
dalamnya. Jika konser ini terwujud, tentu saja Iwan Fals akan dibidik oleh
berbagai pengamat rekor dengan katagori “Konser Terbesar Se-Dunia”, bahkan
mungkin tidak ada lagi sejarah mencatat sebesar itu. Mudah-mudahan dan ini yang Dunia Iwan Fals
harapkan.
Sampai saat berita ini diturunkan belum ada satu pihak pun melalui
keterangan resminya yang menyebutkan tanggal dan tempat konser “Nyanyian Raya” akan
diselenggarakan. Namun, dari berbagai prediksi yang Dunia Iwan Fals pantau,
bahkan dari Iwan Fals sendiri, menargetkan konser itu akan dilaksanakan tahun
ini, sekitar bulan November. Diharapkan presiden terpilih nanti akan ikut sama-sama
bernyanyi lagu Indonesia Raya. Jadi kapan pastinya? Kita tunggu saja.
Mudah-mudahan sesuai dengan yang diharapkan. Sekali lagi, sesuai dengan tantangan Iwan Fals “Kalau
memang saya ini legendaris, buktiin dong kita nyanyi bareng dengan empat juta
orang bersama-sama”
Sekali lagi, catatan indah ini perlu dikenang. Belum
ada satu pun musisi yang bisa mengalahkan Iwan Fals, sebagaimana yang dilansir situs
theranking.com bahwa Iwan Fals adalah musisi terbesar dan terbaik sepanjang
masa. Sulit ditaklukkan! Bahkan belum ada yang bisa memprediksi siapakah yang
akan menggantikan Iwan Fals.
Ya, itulah Iwan Fals. Saat band-band lain sibuk dengan cinta, dengan
pacarnya, dengan galaunya, dengan
skandalnya, dengan kasusnya, justru Iwan Fals adalah musisi yang paling sibuk
dengan Indonesia, dengan wakil rakyat yang suka tidur, dengan tikus-tikus
kantor, kisah cinta anak SMA di kantin depan kelas, dengan sarjana yang suka
beli skripsi, dengan para
pengangguran, dengan tukang sapu, kuli PU, guru-guru,
presiden yang tak adil, dengan
kesewenangan, penindasan, perampasan hak, Pers, ketimpangan sosial, media,
bahkan dengan alam yang semakin tak bersahabat. Itulah Iwan Fals.
Setelah Jakarta, ada satu kota lagi yang belum tertunaikan, Surabaya. kita nantikan perform sang Legend di kota yang saat ini dipimpin oleh Ibu Tri Rismaharini. Tunggu info selanjutnya dari Net TV.
Setelah Jakarta, ada satu kota lagi yang belum tertunaikan, Surabaya. kita nantikan perform sang Legend di kota yang saat ini dipimpin oleh Ibu Tri Rismaharini. Tunggu info selanjutnya dari Net TV.
Penutup, Dunia Iwan Fals mengutip lagu Bangsat album Raya 2013, masukan
ini ke dalam mimpimu!
Duniaku, Duniamu, Dunia Iwan Fals. Apa ceritamu, Oi? Cantumkan komentarmu.
suka banget denger suara beliau
BalasHapustransfer pulsa axis ke xl