Selasa, 16 September 2014

Catatan Indah Perjalanan Konser Iwan Fals "Suara Untuk Negeri"

Catatan Indah Perjalanan Konser Iwan Fals "Suara Untuk Negeri"

Iwan Fals - Konser Suara Untuk Negeri Monas. (Foto Net TV)

Begitu mudahnya ratusan, bahkan ratusan ribu orang berkumpul dalam satu tempat, satu waktu, dan dalam satu acara hanya karena di dalamnya hadir nama Iwan Fals sebagai titik perhatian utama. Rencana Net Movement, sebuah stasiun televisi swasta yang menjadi fasilitator atas terselenggaranya konser Suara Untuk Negeri patut diacungkan jempol. Dari keberhasilan Net Movement ini menyisakan banyak cerita dan pujian yang sampai sekarang sulit dilupakan.


Konser dengan tajuk “Suara Untuk Negeri” diselenggarakan di empat kota besar Indonesia, Pertama, Ex. Bandara Polonia Medan pada 26 Januari 2014 yang menargetkan 50.000 penonton akhirnya berhasil menyedot sekitar 80.000 penonton dari dalam dan luar Medan seperti Aceh. Pada saat itu Iwan Manurung terpilih menjadi pendamping Iwan Fals melalui seleksi ketat yang dinilai langsung oleh Iwan Fals. Kedua, Lapangan Brigif Cimahi – Bandung 16 Februari 2014. Menjadi tamu spesial pada malam itu Band Jamrud, Gigi, dan Tata Janeta. Konser di Bandung yang awalnya dicanangkan pukul 20.00 akhirnya molor satu jam karena kendala teknis kelistrikan karena pada saat itu kota Cimahi diguyur hujan. Sekitar dari 80.000 penonton memadati Suara Untuk Negeri di Cimahi.

Ketiga, di Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada 15 Maret 2014. Di tempat inilah cerita indah tertorehkan. Lautan Fans Penggemar Iwan Fals yang tergabung dalam tiga gawang besar, Ormas Oi, Fals Mania, Komunitas Tiga Rambu, dan kelompok fans lainnya berkumpul dan menyatukan diri bersama Iwan Fals. Pada kesempatan itu Iwan Fals ditemani oleh Band Nidji. Suara Buat Wakil Rakyat seakan menjadi hujan yang mengeringkan rindu penggemar Iwan Fals, lalu ditutup oleh lagu Tikus Tikus Kantor dengan diselipi orasi yang membara dan menggelegar. Di sini Iwan Fals berpesan kepada masyarakat agar tidak menghilangkan harapan Indonesia dengan cara golput.  
                
"Sebentar lagi pemilu digelar, kita sebagai warga negara yang baik harus mau memilih wakil rakyat dan pemimpin untuk kemajuan negara kita. Kalau golput, sama saja menghilangkan harapan kita untuk maju," ujar Iwan Fals melanjutkan lagu Sumbang.
                
Jika kita falshback ditahun 1991, Iwan Fals pernah menyelenggarakan mega konser Kantata Takwa di Gelora Bung Karno yang pada saat itu dihadiri sekitar 150.000 penonton. Dalam perjalanan Iwan Fals, belum ada satu pun konser yang memecahkan banyaknya penonton saat itu. Konser Kantata Barock yang diselenggarakan 31 Desember 2011 bersama Iwan Fals, Setiawan Djodi, dan Saung Jabo pun masih belum dapat menyaingi kemegahan mega konser Kantata Takwa 1991. Padahal tahun 1991 Ormas Oi belum berdiri. Kapasitas GBK yang sempit akhirnya memancing emosi masa yang tidak bisa masuk ke dalam arena konser saat itu, ditambah para “Serdadu” yang menjadi petugas pengamanan banyak “main fisik” dengan Fans Iwan Fals. Akibatnya sedikit insiden keributan antara Fans Iwan Fals dan aparat pun tak dapat terelakkan.

suasana konser Kantata Takwa `91

Kemarahan Fans Iwan Fals itu semakin menjadi saat  Iwan Fals membawakan lagu-lagu yang sangat klik dengan kondisi Indonesia saat itu yang berada dalam kekangan orde lama, sehingga memancing emosi Fans Iwan Fals saat itu.
             
Pertanyaannya, konser apakah yang dapat menyaingi banyaknya jumlah penonton saat Kantata Takwa 91 yang dihadiri 150.000 penonton? Jawabannya adalah Suara Untuk Negeri di Monas 15 Maret 2014. Betapa tidak, kondisi Monas saat itu sangat sesak oleh lautan Oi dan Fals Mania dari Jadebotabak, bahkan di luar Jadebotabek. Jalan pintu masuk kota Jakarta dan jalan protokol kota Jakarta banyak dilintasi oleh Fans Iwan Fals baik dari dalam maupun luar Jakarta. Saat pagelaran Suara Untuk Negeri usai, polisi sempat kualahan mengatur lalu lintas karena banyaknya Fans Iwan Fals yang menyebrang jalan. Bus-bus yang datang pun tak terhitung jumlahnya. Belum lagi kendaraan roda dua yang jumlahnya ribuan. Seluruh jalan yang ada di sekeliling Monas menjadi tempat parkir darurat, tak terkecuali di depan Balai Kota. Satu ruas jalan akhirnya digunakan untuk parkir yang menyebabkan lalu lintas mengalami take over (pengalihan rute) yang awalnya dua ruas menjadi satu ruas. Ini terjadi lantaran kondisi di dalam Monas sudah tidak memungkinkan lagi untuk menampung kendaraan yang parkir, apalagi jumlah pengujungnya. Pemandangan serupa juga dapat disaksikan di sisi stasiun besar Gambir.

Jalan Protokol Sekeliling Monas Menjadi Tempat Parkir Darurat (Foto : tribunnews.com)
                
Berapakah penonton yang hadir malam itu? Berbagai spekulasi muncul. Net TV dalam keterangan resmi di akun Twitter dan melalui dua presenter wanita melansir sekitar 200.000 penonton hadir memadati Monas. Melalui pesan berantai Blackberry atau broadcast massage yang beredar menyebutkan, Irjen Pol. Drs. Putut Eko Bayu Seno SH mengatakan “Konser tadi malam di Monas dihadiri sekitar 280.000 masa, dan inilah yang membuat kami kwalahan mencegah kemacetan”. Wishnutama selaku Direktur Utama Net TV mengatakan “Alhamdulillah lancar, terima kasih Oi yang hadir. Ini adalah sejarah baru Jakarta, bahkan Indonesia. 280.000 manusia di Monas menjadi saksinya.” Tek terkecuali Bens Leo, seorang pengamat musik menuturkan “Dengan kharismanya, memecahkan rekor pun sepertinya sangat mudah sekali. Saya nonton konsernya Iwan di TV dan menurut saya penonton yang hadir di Monas itu sekitar 270.000 lebih. Dan inilah konser terbesar di Indonesia saat ini.” Dari angka-angka yang disebutkan barusan menjadi saksi bahwa konser Suara Untuk Negeri di Jakarta adalah satu-satunya konser yang saat ini menjadi pengalah rekor Kantata Takwa 91, sekaligus membuka rekor baru bagi Iwan Fals dan penggemarnya dengan penonton sekitar 280.000, bahkan tidak menutup kemungkinan mencapai 300.000 penonton.

Sekitar 280-300ribu Penonton Memadati Monas
                
Konser ini juga menjadi saksi bagi Monumen Nasional bahwa inilah satu-satunya kesempatan saat Monas belum pernah dipadati oleh konser apapun kecuali Suara Untuk Negeri bersama Iwan Fals dengan 280-300ribu penonton. Dan yang membuat hati tenang adalah perjalanan konser Suara Untuk Negeri di Jakarta berlangsung dengan tertib, lancar, tanpa ada insiden. Luar biasa!
                
Di pesan berantai tersebut terselip juga pesan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi yang mengingatkan sekaligus mengutip kembali kata-kata Iwan Fals agar Oi memungut sampahnya dan mudah-mudahan 280.000 penonton bisa kompak membersihkan Monas.
                
Catatan dari perjalanan konser Suara Untuk Negeri ini akan menjadi cerita indah buat Fans Iwan Fals dan masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi modal atas terselenggaranya puncak dari segala puncak konser Iwan Fals, “Nyanyian Raya” yang ditargetkan empat juta penonton hadir di dalamnya. Jika konser ini terwujud, tentu saja Iwan Fals akan dibidik oleh berbagai pengamat rekor dengan katagori “Konser Terbesar Se-Dunia”, bahkan mungkin tidak ada lagi sejarah mencatat sebesar itu. Mudah-mudahan dan ini yang Dunia Iwan Fals harapkan.

Sampai saat berita ini diturunkan belum ada satu pihak pun melalui keterangan resminya yang menyebutkan tanggal dan tempat konser “Nyanyian Raya” akan diselenggarakan. Namun, dari berbagai prediksi yang Dunia Iwan Fals pantau, bahkan dari Iwan Fals sendiri, menargetkan konser itu akan dilaksanakan tahun ini, sekitar bulan November. Diharapkan presiden terpilih nanti akan ikut sama-sama bernyanyi lagu Indonesia Raya. Jadi kapan pastinya? Kita tunggu saja. Mudah-mudahan sesuai dengan yang diharapkan. Sekali lagi, sesuai dengan tantangan Iwan Fals “Kalau memang saya ini legendaris, buktiin dong kita nyanyi bareng dengan empat juta orang bersama-sama”
                
Sekali lagi, catatan indah ini perlu dikenang. Belum ada satu pun musisi yang bisa mengalahkan Iwan Fals, sebagaimana yang dilansir situs theranking.com bahwa Iwan Fals adalah musisi terbesar dan terbaik sepanjang masa. Sulit ditaklukkan! Bahkan belum ada yang bisa memprediksi siapakah yang akan menggantikan Iwan Fals.

Ya, itulah Iwan Fals. Saat band-band lain sibuk dengan cinta, dengan pacarnya, dengan galaunya, dengan skandalnya, dengan kasusnya, justru  Iwan Fals adalah musisi yang paling sibuk dengan Indonesia, dengan wakil rakyat yang suka tidur, dengan tikus-tikus kantor, kisah cinta anak SMA di kantin depan kelas, dengan sarjana yang suka beli skripsi, dengan para pengangguran, dengan tukang sapu, kuli PU, guru-guru, presiden yang tak adil, dengan kesewenangan, penindasan, perampasan hak, Pers, ketimpangan sosial, media, bahkan dengan alam yang semakin tak bersahabat.  Itulah Iwan Fals.

Setelah Jakarta, ada satu kota lagi yang belum tertunaikan, Surabaya. kita nantikan perform sang Legend di kota yang saat ini dipimpin oleh Ibu Tri Rismaharini. Tunggu info selanjutnya dari Net TV. 

Penutup, Dunia Iwan Fals mengutip lagu Bangsat album Raya 2013, masukan ini ke dalam mimpimu!


Duniaku, Duniamu, Dunia Iwan Fals. Apa ceritamu, Oi? Cantumkan komentarmu.

1 komentar: